Skip to content

Iseng balas tweet

April 21, 2013

Tak sengaja melihat RT temen saya yang menurut saya menarik dan menilisik jiwa untuk membacanya, ini tweet dari seseorang dengan boiografi sebagai berikut :

Professional Love & Relationship Consultant. Founder of http://H****System.com  | untuk jadwal konsultasi hub 021-5**52*** (jam/hari kerja).

tweet pertama –> Serius, bro.. Kalo pacaran cuma pengen seks, itu beneran gak sebanding sama segala ribet, konflik, galau dan stressnya.

tweet kedua –> Cuma orang yg otaknya kotor yg mikir pacaran itu zina, seks pranikah, dan pergaulan bebas. Darimana bs mikir gitu coba?

tweet ketiga –> Gak perlu pacaran untuk bisa melakukan semua kegiatan “cihuy” tersebut. Kamu tinggal di gua mana selama ini?

tweet keempat –> Kalo mau zina, seks pranikah dan pergaulan bebas mah justru gak usah pacaran. Lebih bebas kaliiii.. #duh #keplakjidat

 

Sedikit menarik dan membuat saya juga kesel tentang apa yang beliau tweet. Perbedaan memang fitrah dan pasti akan ada perbedaan yang saling bertolak belakang. Seperti contohnya tweet tentang pacaran yang dibuat beliau, seperti berdakwah bahwasanya pacaran itu seperti apa yang beliau tweet.

Pertanyaannya kenapa dijawab dengan PACARAN ? apakah pacaran solusi yang terbaik? Iya untuk sebagaian orang dan tidak untuk sisanya. Apalagi di tweet kedua, ” Cuma orang yg otaknya kotor yg mikir pacaran itu zina, seks pranikah, dan pergaulan bebas ” , sudah menjudge dan sudah tau saja isi hati orang. Dewasa ini budaya pacaran sangat marak sehingga hampir dipastikan bahwa pacaran itu diperbolehkan, dan muncul tanggapan adanya pacaran islami. Wow :)) saya khwatir nanti ada pencurian islami,  pembohongan islam, dan lain-lainnya yang mengada-ngada ajaran Rosululloh SAW.

Terus apa solusinya ? NIKAH ! kenapa harus dengan pacaran?
1.Komparasikan, apakah orang yang pacaran sampai puluhan tahun akan jadi pendamping hidup kita di pelaminan? broo ! akhir2 ini temen2 saya pada putus. hehe :)).

2.Coba list, agenda orang pacaran, kira-kira lebih banyak mana pelaku yang disebutkan dengan yang tidak ? Kenapa g nikah saja langsung, apa-apa enak, apa-apa halal dengan perbandingan aktifitas pacaran secara apple to apple.

3. Kira-kira lebih tanggung jawab mana orang yang pacaran dengan yang menikah? Ingat, asumsi perempuan itu ibarat kapas putih yang kalau terkena noda susah untuk kembali putih seperti semula, dan laki-laki seperti berlian, semakin digosok semakin mengkilat. Pihak perempuan banyak ruginya.

So, masih pilih PACARAN daripada MENIKAH ? pilihan :)) #kalem

No comments yet

Leave a comment